BATUAN BEKU
( IGNEOUS ROCKS
)
DOSEN PENGAMPU : Ir. MIFTAHUSSALAM,
M.T.
Di susun :
NAMA : AVIANTO AWAN PAMUNGKAS
NIM :
131.10.1085
JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu
sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses
terbentuknya. Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang
dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan orang hanya mengetahui
cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan
seluk-beluk mengenai batuan beku ini.
Secara sederhana batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari pembekuan magma. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3
jenis golongan, diantaranya batuan beku (igneous
rocks), batuan sedimen (sedimentary
rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic
rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda
pula proses terbentuknya.
Dalam
makalah ini, penulis hanya akan membahas mengenai batuan beku. Selain itu,
penulis juga akan memaparkan jenis-jenis batuan beku, struktur batuan beku, dan
tekstur batuan beku.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Batuan Beku
Batuan
adalah kumpulan dari satu atau lebih
mineral, yang merupakan bagian dari kerak bumi. ( 2006. Pedoman Praktikum Geologi Fisik.Bandung: ITB ).
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah
permukaan bumi dan hasil pembekuan lava di permukaan bumi.
Magma
adalah
cairan silikat kental dan dari larutan silika yang pijar terbentuk secara
alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500-2.500 0 C dan bersifat mobil (mudah bergerak) terdapat
pada kerak bumi bagian bawah. Adanya batuan
beku karena ada proses pendinginan dan pembekuan dari magma, baik di luar sebagai ekstrusif,
atau di dalam sebagai intrusif, jadi
ada hubungan antara komposisi magma yang juga berpengaruh pada batuan beku. Magma itu merupakan cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak ( mobile ), berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung
bumi bagian atas (Buku Pengantar Geologi Dasar. Danang Endarto).
Jadi,
dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan batuan beku (igneous
rock/batu api) yaitu batuan yang berasal dari pendinginan dan pembekuan magma,
baik di permukaan sebagai batuan beku luar atau istilah lainnya ekstrusif
(vulkanik ), ataupun sebagai batuan beku
dalam ( plutonik ). Dan bukan batuan yang terbentuk dari sedimen yang
mengalami litifikasi, ataupun bukan batuan yang terbentukk dari batuan yang
sudah ada sebelmunya yang mengalami metamorfisme.
Point-point
dasar yang harus diketahui dalam
menjelaskan batuan beku, Diantaranya:
o Batuan
o Magma.
o Komposisi
Mineral
o Jenis
batuan beku
o Tekstur
o Struktur
o Sifat
batuan
B.
Jenis
Batuan Beku
Jenis batuan beku secara umum adalah batuan beku
dalam (instusif) dan batuan beku luar ekstrusif
yang keduanya mempunyai karakteristiknya masing-masing, dimana scara
umum batuan beku dalam mempunyai tekstur
faneritik, dan hasil dai pendinginan dan pembekuan magma, sedangkan batuan beku luar mempunyai tekstur afanitik, dan mempunyai lubang- lubang hasil
pelepasan gas pada saat pendinginan lava.
Hubungan
antara jenis batuan dan keberadaannya pada kerak bumi
C.
Struktur
Batuan Beku
a)
Massive
atau pejal, yaitu struktur yang pada umumnya terjadi
pada batuan beku dalam. Pada batuan beku luar yang cukup tebal, bagian
tengahnya juga dapat berstruktur massive.
b)
Vesikuler,
yaitu
struktur yang ber lubang-lubang, lubang-lubang itu merupakan hasil dari
pelepasan gas pada saat pendinginan. Struktur yang khas di jumpai pada batuan
beku luar.
c)
Amigdaloid,
yaitu struktur vesikuler yang telah terisi
oleh mineral-mineral asing atau sekunder.
d)
Masif, yaitu struktur yang
memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam.
e)
Skoria. Lubangnya tidak teratur
f)
Xenolit, yaitu batuan beku yang
diinklusi pecahan batuan lain.
g)
Struktur aliran, yaitu struktur
yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran
h)
Sheeting joint, yaitu struktur
batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
i)
Columnar joint, yaitu struktur yang
memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.
j)
Pillow lava, yaitu struktur yang
menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan
terjadi pada lingkungan air.
Gambar
beberapa struktur batuan:
Sheeting
joint Columnar joint
Struktur
aliran
D.
Tekstur
Batuan Beku
1)
Dajat kristalisasi (Tingkat
kristalisasi )
•
Holokristalin,
yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal
•
Hipokristalin,
yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas
•
Holohyalin,
yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
2)
garanularitas (Ukuran butir )
•
Fanerik, yaitu
batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran
kasar.
•
Afanitik,
yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus.
3)
Bentuk kristal (bentuk kristal)
Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang
terbentuk pertama kali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk
terakhir biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna.
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu:
•
Euhedral,
yaitu bentuk kristal yang sempurna
•
Subhedral,
yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
•
Anhedral,
yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.
4)
Hubungan antar kristal (relasi)
·
Equigranular, yaitu ukuran butir
penyusun batuannya hampir sama
·
Inequigranular, yaitu ukuran butir
penyusun batuannya tidak sama
E.
Komposisi
Mineral
Komposisi
mineral yang biasa di temui dalam batuan beku, tergantung pada kecepatan pendinginan dari magma, dan reaksi yang terjadi di dalam magma di tempat proses pendinginan berlangsung. Pada saat magma
mengalami pendinginan akan
terjadi kristalisasi dari berbagai
mineral utama, yang mengikuti suatu orde. Yang di kenal dengan istilah seri Reaksi Bowen.
DAFTAR
PUSTAKA
Endarto
Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar.
Surakarta: LPP UNS
Hartono
Hill, Gendoet, dkk. 2009. Petunjuk
Praktikum Petrologi. Yogyakarta: STTNAS
2006.
Petunjuk Praktikum Geologi fisik. Bandung: ITB
Gambar
dari :Slide power point Batuan Beku.
ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar